Kamis, 29 November 2012

DPP BPPKB Banten Lantik Pengurus dan Jajaran DPC Jakarta Pusat

Penyerahan PETAKA oleh pihak DPP BPPKB Banten kepada Pengurus DPC




Jakarta, Kompass Indonesia

Dewan Pimpinan Pusan Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (DPP BPPKB Banten), belum lama ini, tepatnya (29/04/12),  melantik pengurus serta jajaran baru Cabang BPPKB Jakarta Pusat.

Acara yang dihadiri ribuan masa dari Anggota BPPKB sendiri khususnya, memang sangat mendapat antusias yang layak diacungi jempol.

Berlangsung di Komplek PRJ Kemayoran Jakarta Pusat, acara pelantikan tersebut dihadiri oleh para petinggi serta sesepuh dari Ormas BPPKB sendiri, misalnya Abah Uhat, Abah Ondi, dan Abah Ata, Mayor CPM Suharyadi, dan masih banyak lagi.

Selain itu, Walikota Jakarta pusat yang diwakili Wakilnya, Kapolres Jakpus yang diwakili Wakilnya juga hadir dalam acara ini. Tak ketinggalan pula ada Bang Oyim selaku Wakil Sekretaris Jendral DPP BPPKB yang dalam moment ini dipercayakan untuk melantik para Pengurus beserta Jajaran DPC Jakarta Pusat.



Dalam sambutannya, beliau (Abang Oyim, red), mengingatkan kepada seluruh Anggota BPPKB untuk senantiasa menjaga dan mempertahankan nilai persatuan dan kekeluargaan dalam tubuh BPPKB.

Selain memberi penyuluhan, beliau pun memberikan motivasi yang luar biasa kepada seluruh Anggota BPPKB, khususnya kepada Jajaran BPPKB DPC Jakarta Pusat yang saat itu hendak dikukuhkan.

Selain itu, dalam sambutannya Bang Oyim mengingatkan bahwa jangan sampai Ormas BPPKB Banten ini mudah terprovokasi. Karena menurutnya, itu akan membuat BPPKB berantakan. Makanya beliau selalu menitikberatkan kepada semua jajaran BPPKB Banten untuk tetap menjaga dengan utuh rasa kekeluargaan antar sesama anggota BPPKB khususnya.

Tidak hanya itu, menanggapi selentingan yang mengatakan bahwa BPPKB ini Ormas Jawara atau pun Preman yang terorganisir, Bang Oyim dalam sambutannya dengan tegas membantah. Karena menurutnya, Ormas BPPKB ini punya kitab atau AD/ART yang distandarisasikan kepada kebenaran baik menurut Undang-Undang dan hukum negara. Dan kalau pun ada yang mengatasnamakan BPPKB Banten yang membuat onar atau kriminal misalnya, Bang Oyim menegaskan bahwa yang seperti itu adalah oknum.

Dan menurutnya, bukan hanya di BPPKB Banten yang ada oknum, di organisasi, instansi maupun kelompok yang jika bertindak sewenang-wenang atau melanggar hukum itu disebut oknumnya.

Karena menurut Bang Oyim, Para Pendiri BPPKB Banten bukanlah preman, pemabuk atau pembuat onar. Namun Pendiri BPPKB berasal dari kalangan Masyarakat, Kaum Ulama dan Intelektual yang pada saat itu sepakat mendirikan sebuah organisasi yang saat ini disebut BPPKB dengan lambang tasbih dan golok.

Mengenai lambang BPPKB Banten yang terlihat dua golok bersilang, menurut Bang Oyim itu bukan lambang dari sebuah kekerasan. Namun sesuai AD/ART BPPKB bahwa lambang golok tersebut merupakan lambang kesatuan. Jadi menurutnya jangan salah mengartikan.

Dan tak lupa Bang Oyim pun berpesan kepada seluruh DPC BPPKB Banten untuk berhati-hati menerima anggota baru yang dalam hal ini Bang Oyim mengategorikan ada tiga golongan karena mengingat citra dari BPPKB Banten sendiri.

Semisal, golongan pertama adalah orang yang betul-betul cinta Ormas BPPKB yang benar-benar memegang teguh aturan dan tatatertib BPPKB Banten. Menururtnya, ini disebut anggota sejati. Yang kedua, golongan yang hanya menjadikan BPPKB sebagai tempat berlindung karena massanya banyak.
Dan golongan terakhir adalah golongan yang juga sebatas berlindung namun lebih diprioritaskan lagi sebagai golongan yang hanya memanfaatkan BPPKB untuk kepentingan pribadi, misalnya untuk “tameng” mencari uang. “Harus hati-hati dan selektif lah,” tegasnya.

Acara berjalan lancar, khidmat, dan terkendali hingga selesai. Selain prosesi pelantikan, acara ini pun dilengkapi dengan bhakti santunan oleh BPPKB kepada kaum dhuafa dan di meriahkan oleh hiburan orkes dangdut. Tim/Red

Rabu, 28 November 2012

DPC BPPKB Banten Kota Tangerang Gelar Silaturrahmi Akbar

Kota Tangerang, KI

Belum lama ini, tepatnya Minggu (13/5) lalu, DPC BPPKB Kota Tangerang menggelar acara Silaturrahmi Akbar.

Dengan dilaksanakannya acara silaturahmi ini, diharapkan sebagai sarana mempererat tali persaudaraan antar sesama anggota BPPKB Banten khususnya.

Acara yang bertempat di Yayasan Tiara Aksara Jln.Kian Santang Kel.Sangiang Jaya Kec. Periuk Kota Tangerang itu dihadiri lebih kurang sekitar 1500 masa dari BPPKB Banten sendiri. Selain itu, beberapa tokoh masyarakat pun ikut hadir dalam acara mulia itu, diantaranya Ir. H. Ahmad Marju Khodri yang juga Bakal Calon (Balon) Walikota Tangerang yang sekaligus Dirut PDAM Tangerang dan juga tokoh masyarakat setempat, M. Oyim Munandar, SE.MBA selaku Wakil Sekretaris Jendral DPP BPPKB Banten, Drs. H. Syaeful Milah yang juga Ketua DPC BPPKB Banten Kota Tangerang. Tidak hanya itu, hadir pula sesepuh BPPKB Banten, Abah Ata dan tidak ketinggalan juga da’i-da’i turut hadir memberikan siraman rohani dalam acara itu.

Ketua panitia penyelenggara Achmad Nursyarif. H dalam sambutannya mengatakan, bahwa “Manfaat silaturrahmi ini untuk berkomunikasi sesama  anggota BPPKB  Se-Kota Tangerang yang baru di bentuk 8 Pimpinan Anak Cabang (PAC) Kecamatan dan insya Allah bulan September akan terbentuk semuanya sebanyak 13 PAC  (Kecamatan),” tuturnya.

Selain itu, beliau pun tak lupa mengucapkan banya terima kasih kepada para hadirin maupun sesepuh BPPKB Banten dan tokoh masyarakat lainnya yang menyempatkan hadir dalam acara silaturahmi itu.
Sambutan berikutnya datang dari Drs. H. Syaeful Milah selaku Ketua DPC BPPKB Kota Tangerang.

Pada kesempatan itu, beliau mengajak kepada seluruh Anggota BPPKB Banten yang ada di wilayah itu untuk merapatkan barisan dan menggali potensi di wilayah Kota Tangerang khususnya, dengan tata krama, beretika dan berakhlaqul karimah.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jendral DPP BPPKB Banten M. Oyim M, SE, MBA atau yang lebih akrab disapa Bang Oyim dalam sambutannya mengatakan, Dengan silaturrahmi ini telah bergabungnya dua kepengurusan yang berbeda, dibawah pimpinan H. Fakhrudin dan H. Syaeful Milah bergabung untuk kebesaran BPPKB Kota Tangerang. “Mari kita berjuang, beramal dan berakhlaqul karimah,” tegasnya.

Ir. H. Ahmad Marju Khodri selaku tokoh masyarakat sekaligus direktur utama (Dirut) PDAM Tangerang yang dalam waktu dekat ini akan mencalonkan diri sebagai Walikota Tangerang, dalam sambutannya mengatakan, mohon do’a restu dan dukungannya kepada anggota BPPKB Banten DPC Kota Tangerang khususnya. “Saya di calonkan oleh masyarakat untuk maju dalam Pilkada Walikota Tangerang Tahun 2013,” ujarnya.

Massa yang hadir begitu antusias mengikuti jalannya acara. Disamping gembira berkumpul sesama saudara, mereka pun (Anggota BPPKB Banten, red) terlihat kompak dalam setiap acara yang gelar BPPKB Banten sendiri.

Acara berjalan lancar, khidmat, dan terkendali hingga selesai. Hal ini tidak terlepas dari peran aktif panitia penyelenggara yang diketuai Achmad Nursyarif. H  beserta jajaran seperti Agung Gunawan, Abdul Fatah, dan para seksie lainnya. (Red)

BPPKB Banten, Ormas Terbina dan Membina

Tb.M. Oyim. M, SE. MBA
Jakarta, Kompass Indonesia

Siapa yang tidak tahu Organisasi Masyarakat (Ormas) Badan Pembina Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) ? Selain terbina dan membina, para petinggi maupun laskarnya pun memiliki jiwa sosial toleransi yang patut diacungi jempol.

Hal tersebut terlihat dari sambutan maupun perbincangan salah seorang petinggi DPP BPPKB Banten dengan Tim Wartawan Kompass Indonesia (KI), belum lama ini, di kantor pusat ormas yang cukup disegani seantero nusantara ini.

Oyim Munandar, SE, MBA atau lebih akrab disapa Bang Oyim, salah seorang petinggi BPPKB Banten yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jendral di DPP BPPKB Banten, meluangkan beberapa saat waktunya untuk berbincang dengan Tim Wartawan KI.

Sosok pria yang bijak dan penuh wibawa, menambah kharismatik tersendiri bagi Bang Oyim. Tutur kata yang sopan membuat Tim lebih semangat untuk berbincang.

Perbincangan pun dimulai dengan perkenalan awak media/Tim Wartawan KI yang disusul dengan penjelasan serta maksud Tim Wartawan KI. Selanjutnya, Tim mempersilakan Bang Oyim untuk berbagi cerita dan pengalamannya.

Menurut Bang Oyim, BPPKB ini merupakan ormas yang selalu cinta akan kedamaian ungkapnya mengawali perbincangan. Lanjutnya, semua cabang (DPC) yang tersebar di seluruh pelosok tanah air ini sudah memahami betul tata tertib organisasi yang harus ditaati. Selain itu, para anggota BPPKB Banten sudah dibina untuk selalu menjaga perdamaian dimanapun berada dengan memegang teguh rasa solidaritas maupun kekeluargaan.

Menurutnya, jika sekalipun akan terjadi semacam kerusuhan atau pun semacamnya, BPPKB Banten selalu berupaya mengantisipasi dan meminimalisir bilamana sudah terjadi.

Disinggung mengenai anggota cabang, Bang Oyim mengatakan, bahwa Dewan Pimpinan Cabang (DPC) sudah ada di tiap wilayah karena skupnya yang sudah Nasional. “Kalau untuk di DKI jangan ditanya lagi, tiap penjuru ada anggota kita. Belum lagi yang diluar daerah seperti Bandung, Surabaya, Sumatera, dan masih banyak lagi diluar daerah lainnya. Dan perlu diketahui pula bahwa BPPKB Banten ini legalitasnya jelas yang diakui dan disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI),” Bang Oyim.

Tidak hanya itu, ormas yang beranggotakan kurang lebih delapan juta jiwa ini tidak pernah mengkotak-kotakan etnis. “Kita semua sama, bersaudara. Kalau kebanyakan orang memandang BPPKB Banten ini ormasnya orang Banten, itu salah besar. Memang, kalau pelopornya asli putra Banten, tapi sistem kita nasionalis. BPPKB Banten ini ormas yang terbuka untuk siapa saja. Dan perlu digaris bawahi, kita semua mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama sebagai warga negara,” tegas Bang Oyim.

Lanjutnya menambahkan, menurutnya, “Siapa pun yang memerlukan bantuan kami, kami siap membantu semampu kami. Ormas BPPKB Banten selalu terbuka. SATU DICUBIT, SEMUA MERASAKAN SAKIT, itulah prinsip kekeluargaan kami,” tegas Bang Oyim.

BPPKB Banten merupakan salah satu organisasi yang benar-benar menjaga utuh persaudaraan. Hal itu juga terlihat dari tegur sapa dan etika berinteraksi dalam tubuh organisasi BPPKB Banten ini. Tidak hanya petinggi seperti Bang Oyim yang beretika baik, semua anggota pun terlihat demikian.

Sambil berbincang, Tim pun disuguhi masing-masing satu gelas kopi untuk melengkapi perbincangan santai itu. Namun, sayangnya waktu pun tak terasa mengalir. Dan kebetulan sekali, Bang Oyim sudah ditunggu oleh salah seorang mitranya. Maklum saja, salah seorang petinggi memang memiliki waktu yang terbatas untuk bersantai mengingat tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang diemban begitu berat.
Namun, sebelum Tim undur diri, Bang Oyim pun berpesan untuk sering-sering berkunjung ke Kantor DPP BPPKB Banten lain kali. “Mudah-mudahan ada jodoh, insya Allah lain waktu kita ngobrol-ngobrol lagi,” pungkas Bang Oyim sambil tersenyum.

Dan satu hal lagi, menurutnya, bahwa BPPKB Banten akan terus mendukung Surat Kabar Kompass Indonesia untuk selalu terbit guna mempertahankan eksistensi maupun kepercayaan masyarakat pembaca.  (Tim)

Rabu, 25 Januari 2012

saat di ruang kerja!


Pansus: Perlu Hati-hati Rumuskan Ormas Radikal. Pengen tau ceritanya klik tautan dibawah foto!

http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/12/01/23/ly8gb8-pansus-perlu-hatihati-rumuskan-ormas-radikal

KONON KABARNYA RATUSAN ORMAS DI TENGERANG BELUM TERDAFTAR(?)

http://www.antaranews.com/berita/293765/ratusan-ormas-di-tangerang-selatan-belum-terdaftar

PENGERTIAN ORMAS


Organisasi massa atau disingkat ormas adalah suatu istilah yang digunakan di Indonesia untuk bentuk organisasi berbasis massa yang tidak bertujuan politis. Bentuk organisasi ini digunakan sebagai lawan dari istilah partai politik. Ormas dapat dibentuk berdasarkan beberapa kesamaan atau tujuan, misalnya: agama, pendidikan, sosial.
Pasca reformasi tampak muncul banyak organiasi kemasyarakatan, "bak jamur dimusim hujan", dalam hal ini penulis mengkaian dengan konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Undang-undang Dasar 1945 amandemen keempat. Pasal mengenai Hak Asasi Manusia menjiwai ketetapan-ketepan Pasal 28 C tentang hak memajukan diri dan memperjuangkan haknya secara kolektif untuk masyarakat, bangsa dan negaranya. Pasal 28 E (2) tentang kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan bersikap seusai hati nurani, (2) hak berserikat, berkumpul dan berpendapat. Pasal 28 F tentang hak berkomunikasi untuk mengembangkan pribadi & lingkungan. Sebelum UUD '45 diamandemen bolak-balik, kita telah memiliki aturan tentang organisasi yang didirikan masyarakat atau yang dewasa ini dikenal dengan NGO (Non Goverment Organization), yaitu Undang-undang R.I Nomor 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan
Mari kita menelaah lebih dalam organisasi kemasyarakat dengan dasar Undang-undang R.I Nomor 8 tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan
Definisi organisasi kemasyarakatan ditetapkan dalam Pasal 1:
Yang dimaksud dengan Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warganegara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk berperanserta dalam pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
Asas Ormas ditetapkan kembali dalam Pasal 2:
Organisasi Kemasyarakatan berasaskan Pancasila sebagai satu-satunya asas (asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara).
Didalam penjelasan Undang-undang ini menetapkan bahwa penetapan Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi Organisasi Kemasyarakatan tidaklah berarti Pancasila akan menggantikan agama, dan agama tidak mungkin di-Pancasilakan; antara keduanya tidak ada pertentangan nilai
Tujuan Ormas sesuai kekhususannya diatur dalam Pasal 3:
Kekhususan Ormas seperti yang ada saat ini, missal dalam bidang lingkungan hidup (Walhi, Kalhi, dll), hukum (Bina Kesadaran Hukum Indonesia, Rifka Annisa, LBH Apik), Agama (FPUB, Institut Dialog Antar Iman Di Indonesia), Budaya, Kesehatan, dll.
Dijelaskan bahwa Organisasi Kemasyarakatan dapat mempunyai satu atau lebih dari satu sifat kekhususan sebagaimana dimaksud dalam pasal ini, yaitu kesamaan kegiatan, profesi, fungsi, agama, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Salah satu fungsi berdasar Pasal 5 d:
sarana penyalur aspirasi anggota, dan sebagai sarana komunikasi sosial timbal balik antar anggota dan/atau antar Organisasi Kemasyarakatan, dan antara Organisasi Kemasyarakatan dengan organisasi kekuatan sosial politik, Badan Permusyawaratan/Perwakilan Rakyat, dan Pemerintah.
Harus memiliki AD/ART sesuai Pasal 7.

BPPKB(tapi bukan ormas) di Kab. Bandung Barat


NGAMPRAH, (PRLM).- Dalam mengantisipasi terjadinya penjualan manusia (human trafficking), Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kab. Bandung Barat, saat ini mengefektifkan kegiatan pusat informasi dan konseling remaja (PIKR) sebanyak 56 kelompok.
“PIKR dibentuk sebagai wadah komunikasi para remaja. Kelompok PIKR ini bukan hanya sekedar tempat berkonsultasi antar remaja, melainkan juga menjadi tempat digelarnya kegiatan yang besifat kemandirian keremajaan,” ungkap Kepala Bidang Keluarga Berencana pada BPPKB Kab. Bandung Barat kepada “PRLM”, Jumat (30/7). Meski demikian, diakui Eli keberadaan PIKR itu belum secara menyeluruh dibentuk di daerahnya itu.
Lebih lanjut Eli menegaskan, dalam program PIKR tersebut para anggota PIKR dibekali beberapa keterampilan dan sosialisasi beberapa bahaya yang sering mengancam remaja, yakni seks, narkoba, HIV AIDS. Selain itu, diingatkan pula agar para remaja baik putra maupun putri, tidak mudah terbujuk menjadi tenaga kerja ilegal di luar daerah.
“Kami membekali para remaja di sekitar sekretariat kelompok PIKR desa dengan beberapa keterampilan. Itu dimaksudkan untuk menggali potensi yang ada pada diri remaja itu,” ujarnya.
Dikatakan Eli, pada dasarnya yang mendorong para remaja tersebut menjadi TKW ataupun TKI ilegal, yakni faktor kebutuhan ekonomi. “Usia remaja biasanya menjadi incaran jaringan human trafficking untuk dijadikan tenaga kerja ilegal. Makanya, dalam program PIKR kami juga mengembangkan program wirausaha mandiri,” katanya.
Dirasakan Eli, dari pengoptimalan PIKR desa tersebut, tidak terjadi lagi perdagangan manusia di Kab. Bandung Barat. “Setelah dioptimalkannya program PIKR, tidak ada lagi kasus perdagangan manusia di Kab. Bandung Barat,” katanya.
"Kalaupun ada yang luput dari pemantauan di lapangan tentang terjadinya perdagangan manusia. BPPKB Kab. Bandung Barat telah menyiapkan penanganan khusus mengenai hal tersebut dan tidak segan-segan akan segera menindak tegas pelaku penjual manusia tersebut," tambah Eli. (CA-02/kur)***

Senin, 23 Januari 2012

AKSI PEDULI (ORMAS) BPPKB BANTEN DI DEPLU

Aksi BPPKB(ORMAS) Banten di Deplu

Fotografer - Indra Shalihin
  Share : Facebook  Share to Twitter  mail

Aksi BPPKB Banten di Deplu
Ratusan orang dari Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten meminta pemerintah bersikap tegas terhadap pemerintah Denmark atas karikatur Nabi Muhammad.
icon_star_off icon_star_off icon_star_off icon_star_off icon_star_off
Ratusan orang dari Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar (BPPKB) Banten berunjuk rasa depan kantor Departemen Luar Negeri, Jakarta, Kamis (23/2) BPPKB memprotes karikatur Nabi Muhammad.

SEKJEND BPPKB BANTEN H. Tb.DUDUNG SUGRIWA(DITENGAH)


Minggu, 22 Januari 2012

GUSDUR MENGAKU KETURUNAN BANTEN


KH Asnawi Caringin Banten Kyai Banten tak pernah mengiblatkan diri terhadap kyai kyai dari Luar Banten, Mereka bangga dengan Ke-Bantenannya, karena ruh NU sendiri sebenarnya dari Banten, Gusdur sendiri pernah menyatakan bahwa beliau sangat terikat dengan Banten bahkan sempat mengatakan bahwa beliau masih keturunan Banten ini di maklumi karena kakeknya Kyai Hasyim As’ari pendiri NU adalah murid Syech Nawawi Albantani, dan Kyai Banten tak seperti kebanyakan Kyai di daerah lain yang ikut berkomentar atau terjun ke hiruk pikuk politik bangsa ini. Buya Dimyati ( almarhum ) adalah salah satu contoh kyai yang tidak mau ikut dalam perpolitikan, walaupun berbagai partai politik melakukan pendekatan pendekatan baik secara halus maupun secara terang terangan, namun buya tetap dengan pendiriannya, bahkan mengomentari berbagai kasus pun beliau enggan. salah satu contoh Kyai yang mengedepankan persatuan umat. bahwa umat tak boleh di pecah pecah dalam kelompok kelompok yang akhirnya mengkerdilkan umat itu sendiri. Kyai di banten adalah tokoh yang sangat di hormati, dan apa yang menjadi perintahnya seakan sabda yang harus dilaksanakan. dan dalam sejarahnya memang perlawanan terhadap Belanda di Banten tak lepas dari sepak terjang para kyainya. ada sebuah anekdot jika ingin di hargai masyarakat Banten dekati kyainya…