Rabu, 28 November 2012

BPPKB Banten, Ormas Terbina dan Membina

Tb.M. Oyim. M, SE. MBA
Jakarta, Kompass Indonesia

Siapa yang tidak tahu Organisasi Masyarakat (Ormas) Badan Pembina Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) ? Selain terbina dan membina, para petinggi maupun laskarnya pun memiliki jiwa sosial toleransi yang patut diacungi jempol.

Hal tersebut terlihat dari sambutan maupun perbincangan salah seorang petinggi DPP BPPKB Banten dengan Tim Wartawan Kompass Indonesia (KI), belum lama ini, di kantor pusat ormas yang cukup disegani seantero nusantara ini.

Oyim Munandar, SE, MBA atau lebih akrab disapa Bang Oyim, salah seorang petinggi BPPKB Banten yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jendral di DPP BPPKB Banten, meluangkan beberapa saat waktunya untuk berbincang dengan Tim Wartawan KI.

Sosok pria yang bijak dan penuh wibawa, menambah kharismatik tersendiri bagi Bang Oyim. Tutur kata yang sopan membuat Tim lebih semangat untuk berbincang.

Perbincangan pun dimulai dengan perkenalan awak media/Tim Wartawan KI yang disusul dengan penjelasan serta maksud Tim Wartawan KI. Selanjutnya, Tim mempersilakan Bang Oyim untuk berbagi cerita dan pengalamannya.

Menurut Bang Oyim, BPPKB ini merupakan ormas yang selalu cinta akan kedamaian ungkapnya mengawali perbincangan. Lanjutnya, semua cabang (DPC) yang tersebar di seluruh pelosok tanah air ini sudah memahami betul tata tertib organisasi yang harus ditaati. Selain itu, para anggota BPPKB Banten sudah dibina untuk selalu menjaga perdamaian dimanapun berada dengan memegang teguh rasa solidaritas maupun kekeluargaan.

Menurutnya, jika sekalipun akan terjadi semacam kerusuhan atau pun semacamnya, BPPKB Banten selalu berupaya mengantisipasi dan meminimalisir bilamana sudah terjadi.

Disinggung mengenai anggota cabang, Bang Oyim mengatakan, bahwa Dewan Pimpinan Cabang (DPC) sudah ada di tiap wilayah karena skupnya yang sudah Nasional. “Kalau untuk di DKI jangan ditanya lagi, tiap penjuru ada anggota kita. Belum lagi yang diluar daerah seperti Bandung, Surabaya, Sumatera, dan masih banyak lagi diluar daerah lainnya. Dan perlu diketahui pula bahwa BPPKB Banten ini legalitasnya jelas yang diakui dan disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Mendagri RI),” Bang Oyim.

Tidak hanya itu, ormas yang beranggotakan kurang lebih delapan juta jiwa ini tidak pernah mengkotak-kotakan etnis. “Kita semua sama, bersaudara. Kalau kebanyakan orang memandang BPPKB Banten ini ormasnya orang Banten, itu salah besar. Memang, kalau pelopornya asli putra Banten, tapi sistem kita nasionalis. BPPKB Banten ini ormas yang terbuka untuk siapa saja. Dan perlu digaris bawahi, kita semua mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama sebagai warga negara,” tegas Bang Oyim.

Lanjutnya menambahkan, menurutnya, “Siapa pun yang memerlukan bantuan kami, kami siap membantu semampu kami. Ormas BPPKB Banten selalu terbuka. SATU DICUBIT, SEMUA MERASAKAN SAKIT, itulah prinsip kekeluargaan kami,” tegas Bang Oyim.

BPPKB Banten merupakan salah satu organisasi yang benar-benar menjaga utuh persaudaraan. Hal itu juga terlihat dari tegur sapa dan etika berinteraksi dalam tubuh organisasi BPPKB Banten ini. Tidak hanya petinggi seperti Bang Oyim yang beretika baik, semua anggota pun terlihat demikian.

Sambil berbincang, Tim pun disuguhi masing-masing satu gelas kopi untuk melengkapi perbincangan santai itu. Namun, sayangnya waktu pun tak terasa mengalir. Dan kebetulan sekali, Bang Oyim sudah ditunggu oleh salah seorang mitranya. Maklum saja, salah seorang petinggi memang memiliki waktu yang terbatas untuk bersantai mengingat tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang diemban begitu berat.
Namun, sebelum Tim undur diri, Bang Oyim pun berpesan untuk sering-sering berkunjung ke Kantor DPP BPPKB Banten lain kali. “Mudah-mudahan ada jodoh, insya Allah lain waktu kita ngobrol-ngobrol lagi,” pungkas Bang Oyim sambil tersenyum.

Dan satu hal lagi, menurutnya, bahwa BPPKB Banten akan terus mendukung Surat Kabar Kompass Indonesia untuk selalu terbit guna mempertahankan eksistensi maupun kepercayaan masyarakat pembaca.  (Tim)

Tidak ada komentar: